Main Article Content
Abstract
Kontribusi sektor UMKM dalam lima tahun terakhir meningkat 57,84% menjadi 60,34% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan peningkatan penyerapan tenaga kerja dari 96,99% menjadi 97,22%. Namun, tidak banyak UMKM yang didukung oleh Teknologi Informasi (TI) dan sebagian besar UMKM tidak memahami proses bisnis, dimana memahami proses bisnis lebih penting daripada aplikasi TI langsung tanpa mengetahui pengaruhnya terhadap proses bisnis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan sebuah sistem untuk meningkatkan kualitas proses bisnis dan memberikan nilai tambah bagi UMKM. Analisis menggunakan 7 Tools untuk mengetahui bagaimana mengelola suatu proses untuk menghasilkan kualitas dan mengakomodasi kebutuhan UMKM terkait saran perbaikan proses bisnis untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka. Luaran dari penelitian ini berupa saran-saran yang diolah menggunakan metode 11 Improvement dengan menggambarkan pola (proses) improvement yang dapat dilaksanakan oleh UMKM khususnya pada masa pandemi Covid-19. Studi kasus dalam penelitian ini adalah salah satu UMKM dengan kriteria usaha mikro bernama Toko Sumber Rejeki yang menjual kebutuhan rumah tangga.
Keywords
Article Details
References
- [1] Gunartin, “Penguatan Umkm Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa,” J. Pendidikan, Hukum, dan Bisnis, 2017.
- [2] LPPI, “Online Learning Services - Aspek Hukum Pembiayaan & Restrukturisasi UMKM,” Lembaga Pengembangan Perbankan Indosesia, Jakarta, p. 1, 2020.
- [3] S. N. Sarfiah, H. E. Atmaja, and D. M. Verawati, “UMKM Sebagai Pilar Membangun Ekonomi Bangsa,” Ris. Ekon. Pembang., 2019.
- [4] Y. S. Dharmawan and P. Amelia, “MSMEs Business Process Evaluation using Business Process Management Lifecycle Approach in Gresik,” in 23rd Asian Forum of Business Education (AFBE 2019), 2020, pp. 54–59.
- [5] T. T. H. Tambunan, “Peluang, Tantangan dan Ancaman bagi UMKM Indonesia dalam Era CAFTA dan ME-ASEAN 015,” Pros. Semin. Konf. Nas. Manaj. Bisnis memberdayakan UMKM dalam meninkatkan Kesejaht. Masy. menghadapi persaingan Glob., 2012.
- [6] W. Hadiwardoyo, S. Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah, and J. Barat, “KERUGIAN EKONOMI NASIONAL AKIBAT PANDEMI COVID-19,” BASKARA J. Bus. Entrep., 2020.
- [7] D. Sugiri, “Menyelamatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari Dampak Pandemi Covid-19,” Fokus Bisnis Media Pengkaj. Manaj. dan Akunt., 2020, doi: 10.32639/fokusbisnis.v19i1.575.
- [8] H. Wijoyo and Widiyanti, DIGITALISASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI ERA PANDEMI COVID-19. 2020.
- [9] R. Yunitarini and others, “Pemodelan Proses Bisnis Akademik Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Dengan Business Process Modelling Notation (Bpmn),” J. Simantec, vol. 5, no. 2, 2016.
- [10] M. Dumas, M. La Rosa, J. Mendling, and H. A. Reijers, Fundamentals of Business Process Management. 2013.
- [11] A. Widjiseno, “Pemodelan Proses Bisnis Sistem Informasi Analisis APBD Dengan Business Process Modelling Notation (BPMN),” J. Sist. Inf. Indones., vol. 3, no. 2, 2018.
- [12] M. F. Hafid and A. M. S. Yusuf, “Analisis Penerapan Quality Control Circle Untuk Meminimalkan Binning Loss Pada Bagian Receiving PT. Hadji Kalla Toyota Depo Part Logistik Makassar,” J. Ind. Eng. Manag., vol. 3, no. 2, pp. 1–7, 2018.
- [13] M. Rosemann, “Process Improvement Patterns,” 2011. http://www.michaelrosemann.com/process-improvement-patterns/.
- [14] S. Setyaningsih, N. K. Nadhiroh, and R. S. Dewi, “Analisis Proses Bisnis Pengemasan Semen Menggunakan 7 Tools dan 11 Improvements Patterns,” Sist. J. Sist. Inf., vol. 10, no. 1, pp. 212–221, 2021.