Main Article Content

Abstract

Perkembangan populasi manusia semakin meningkat di perkotaan, lahan pemukiman semakin sempit, dan kurangnya tumbuhan sebagai penghasil oksigen yang menyebabkan suhu udara meningkat. Potensi energi matahari di Indonesia sangat besar sekitar 4.8 KWh/m2 atau 112.000 GWp. Memanfaatkan kondisi tersebut, dapat dilakukan konsep pertanian menggunakan sistem akuaponik yang terintegrasi dengan Internet of Things (IoT) disertai pemanfaatan energi matahari. Sistem akuaponik merupakan perpaduan antara teknik hidroponik dan akuakultur. Maka dari itu, dibuat perancangan sistem monitoring pH, jarak ketinggian air dan pemberi pakan ikan otomatis pada Smart Aquaponic berbasis energi matahari dan Internet of Things (IoT). Sensor yang digunakan adalah sensor pH-4502C, sensor HCSR-04, dan motor servo yang diproses menggunakan ESP32. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan dilengkapi kajian literatur. Hasil dari penelitian ini adalah alat yang dapat melakukan pengontrolan dan monitor pH air, jarak ketinggian air, dan pemberi pakan ikan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Panel surya dapat menjadi sistem hybrid dalam sumber listrik Smart Aquaponic.

Article Details

References

  1. [1] CNNIndonesia.com, “BMKG Ungkap 5 Penyebab Suhu Panas di Indonesia,” CNN Indonesia. Accessed: Dec. 05, 2023. [Online]. Available: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20230424143921-199-941517/bmkg-ungkap-5-penyebab-suhu-panas-di-indonesia
  2. [2] H. Jody, D. Mamahit, and M. Rumbayan, “Pemanfaatan Energi Matahari Menggunakan Panel Surya Untuk Penggerak Pompa Air,” UNSRAT Repository, pp. 1–12, Sep. 2021.
  3. [3] Y. Rahmanto, A. Rifaini, S. Samsugi, and S. Dadi Riskiono, “Sistem Monitoring pH Air pada Aquaponik Menggunakan Mikrokontroler Arduino Uno,” JTST, vol. 01, no. 1, pp. 23–28, 2020.
  4. [4] I. Dwi Agustin, M. Bilal Fahruddin, Y. Rina Amelia, M. Nur Zulqornain, P. Margaret Christiaan, and E. Frandico Ruyono, “Penerapan Teknologi Tepat Guna dengan Menggunakan Sistem Aquaponik di Desa Kalikatir,” Prosiding Patriot Mengabdi, vol. 2, no. 1, pp. 639–649, Aug. 2023, doi: https://doi.org/10.33752/reaktom.v6i2.2175.
  5. [5] D. Ayu Wahyudi, S. Adi Wibowo, and R. P. Primaswara, “Rancang Bangun Sistem Padi Aquaponic Berbasis IoT(Internet of Things),” Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), vol. 5, no. 1, pp. 108–114, 2021.
  6. [6] M. Nasrullah, D. N. Ramadan, and A. Hartaman, “Kontrol Ketinggal Air dan pH Air pada Budidaya Ikan Koi,” in eProceedings of Applied Science, 2021, pp. 3197–3206.
  7. [7] N. Nurdini, L. Lahming, and P. Patang, “Pengaruh Tinggi Air dan Padat Tebar yang Bervariasi terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus),” NEKTON: Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan, pp. 51–59, Mar. 2023, doi: 10.47767/nekton.v3i1.465.
  8. [8] P. Stathopoulo et al., “Aquaponics: A Mutually Beneficial Relationship of Fish, Plants and Bacteria,” HydomediT, pp. 1–5, 2018, [Online]. Available: https://www.researchgate.net/publication/329403265
  9. [9] I. Zidni, I. Iskandar, A. Rizal, Y. Andriani, and R. Ramadan, “The Effectiveness of Aquaponic Systems with Different Types of Plants on the Water Quality of Fish Culture Media,” Jurnal Perikanan dan Kelautan, vol. 9, no. 1, pp. 81–94, Jun. 2019, doi: 10.33512/jpk.v9i1.7076.
  10. [10] N. Fauza et al., “Akuaponik Sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat Labuhbaru Barat Dalam Konsep Urban Farming,” Jurnal Pengabdian Masyarakat, vol. 17, no. 2, pp. 269–278, 2021.
  11. [11] B. H. Purwoto, E. Penggunaan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif, M. F. Alimul, and I. Fahmi Huda, “Efisiensi Penggunaan Panel Surya Sebagai Sumber Energi Alternatif.”
  12. [12] R. Hasrul, “Analisis Efisiensi Panel Surya Sebagai Energi Alternatif,” SainETIn (Jurnal Sain, Energi, Teknologi & Industri), vol. 5, no. 2, pp. 79–87, 2021.
  13. [13] F. Susanto, N. K. Prasiani, and P. Darmawan, “Implementasi Internet of Things Dalam Kehidupan Sehari-hari,” Jurnal IMAGINE, vol. 2, no. 1, pp. 35–40, 2022, [Online]. Available: https://jurnal.std-bali.ac.id/index.php/imagine
  14. [14] F. Adani and S. Salsabil, “Internet of Things: Sejarah Teknologi dan Penerapannya,” Jurnal Isu Teknologi, vol. 14, no. 2, pp. 92–99, 2019.
  15. [15] A. Wagyana and Rahmat, “Prototipe Modul Praktik untuk Pengembangan Aplikasi Internet of Things (IoT),” Setrum: Sistem Kendali Tenaga Elektronika Telekomunikasi Komputer, vol. 8, no. 2, pp. 238–247, Dec. 2019, doi: 10.36055/setrum.v8i2.6561.
  16. [16] P. S. F. Yudha and R. A. Sani, “Implementasi Sensor Ultrasonik HC-SR04 Sebagai Sensor Parkir Mobil Berbasis Arduino,” Jurnal EINSTEIN, vol. 5, no. 3, pp. 19–26, 2017, [Online]. Available: http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/inpafie-issn:2407-747x,p-issn2338-1981
  17. [17] M. Nur R, I. Fresha A, and R. Dian A, “Aplikasi Sensor Ultrasonik HC-SR04 Guna Mendeteksi Jarak Penumpang Kereta Api di Era New Normal,” National Conference PKM Center Sebelas Maret University, vol. 1, no. 1, pp. 236–240, 2020.
  18. [18] A. Pradypta, L. Anifah, N. Kholis, and F. Baskoro, “Rancang Bangun Sistem Monitoring pH Dan Kontrol Suhu Pada Media Pemeliharaan Ikan Hias Air Tawar,” Jurnal Teknik Elektro, vol. 11, no. 02, pp. 270–277, 2022.
  19. [19] H. Setiawan, A. F. Ikhsan, and A. Rukmana, “Prototipe Alat Pengatur pH Air Otomatis pada Metode Hidroponik dengan Sistem DFT Berbasis Mikrokontroler,” Jurnal FUSE, vol. 2, no. 1, pp. 11–20, 2022.
  20. [20] U. Latifa and J. S. Saputro, “Perancangan Robot ARM Gripper Berbasis Arduino Uno Menggunakan Antarmuka Labview,” Barometer, vol. 3, no. 2, pp. 138–141, 2018.